Rabu, 21 Januari 2009

Yessyana Queen

TUGAS MAKALAH APLIKOM
“ PENCEMARAN AIR TANAH OLEH
BAKTERI CHOLI DI PERUMAHAN BUMI ANTARIKSA “








Di Susun Oleh :
Yesy Tunsri Mulyanti Mardiana
Nim P.27833206036


DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN MADIUN
Alamat : Jl.Tripandita No.06 Telp (0351) 895315 Magetan
2008


KATA PENGANTAR


Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Makalah Aplikasi Komputer sebagai salah satu syarat untuk mengikiti Ujian Akhir Semester ( UAS ).
Makalah ini dapat saya selesaikan tentunya tidak lepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan dari semua pihak. Oleh sebab itu saya selaku penyusun mengucapkan terima kasih yang terhormat :
Bapak Karno, SKM, M.Si selaku Ketua Program Studi Kesehatan Lingkungan Madiun di Magetan.
Bapak Aries Prasetyo, SKM selaku Penanggung Jawab Mata Kuliah Aplikasi Komputer.
Bapak Avi Yulianto, selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah Aplikasi Komputer.
Semua Pihak yang telah membantu saya selama proses pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk ini, saya mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khusus dan bagi pembaca pada umumnya.


Magetan Januari 2009


Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN

Gambaran Umum
Perumahan Bumi Antariksa terletak di Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun. Perumahan Bumi Antariksa berdiri sejak tahun 1994 dan sampai saat ini sudah berusia 14 tahun. Letak dari Perumahan Bumi ntariksa ini sangtlah strategis, karena berada ditengah-tengah kota Madiun. Sebelum dibangun Perumahan Bimi Antariksa, dulunya kawasan tersebut merupakan derah persawahan yang ditanami padi. Namun mengingat daerah tersebut sangat strategis, maka AURI membangun perumahan tersebut untuk dihuni keluarga besar TNI AURI yang belum mempunyai tempat tinggal. Namun pada kenyataan saat ini perumahan tersebut tidak hanya dihuni keluarga besar TNI AURI/Purnawirawan AURI tetapi juga PNS dan Pegawai Swasta yang membeli rumah di perumahan tersebut.
Lahan yang tersedia untuk lokasi perumahan tersebut sangat minim. Maka oleh pemlik proyek tersebut dibuat berdekatan. Jarak antara rumah yang berdekatan dan ukuran yang sangat sempit mengakibatkan jarak antara septic tank dan sumber air bersih yang digunakan masyarakat juga sangat dekat. Pada awalnya banyak masyarakat uang memilih menggunakan air tanah, namun sekarang sebagian warga memilih untuk mengunkan air dari PDAM. Selain itu tipe air tanah di daerah perumahan Bumi Antariksa relative dangkal yaitu antara ± 9–7,9 m, hal ini menyebabkan air tanah mudah tercemar oleh pencemaran dari luar.
Sarana sumur pompa tangan ini sudah tersedia satu paket dengan pembangunan perumahan tersebut. Karena jarak antar sumur pompa tangan dengan septic tank tidak memenuhi syarat yaitu < dari 10 (7 – 9 m). Maka kemungkinan terjadinya pencemaran air tanah di Perumahan Bumi Antariksa disebabkan oleh limbah cair dari septic tank dirumah masing – masing warga.
Kontaminasi di Dalam Lokasi
Di Perumahan Bumi Antariksa Kota Madiun, masyarakat masih menggunakan air tanah yaitu sumur tangan untuk memenuhi kebutuhan air bersih selain aiar dari PDAM. Dengan jarak antara sumur pompa dan septic tank yang berdekatan dan didukung kondisi sumur yang tidak diberi casing sehingga memungkinkan sumber air tanah dangkal dicemari oleh akteri E.Coli dan bakteri patogen lainnya yang menimbulkan gangguan kesehatan. Selain kondisi fisik sumur dan jarak septik tank berdekatan (kurang dari 10 m) pencemaran dapat terjadi karena kondisi septik tank tersebut, karena septik tank disetiap rumah dibuat oleh pengembang, maka dimungkionkan septik tank tidak kedap air sehingga limbah tinja dapat mencemari air tanah (limbah caira domestik). Selain pencemaran dari limbah tinja, pencemaran ari tanah juga dapt terjadi akibat kegiatan rumah tangga yang dibuang langsung ke saluran air didepan rumah yang mana saluran air tidak kedap air.
Kontaminasi Luar Lokasi
Selain tercemar oleh tinja dan air buangan dari aktivitas rumah tangga yang lain, air tanah di daerah ini juga dapat tercemar oleh tinja yang berasal dari luar perumahan dan pencemaran air limbah Pabrik Gula Kanigoro yang aliran sungai di perumahan. Limbah tersebut dapat meresap kedalam tanah dan mencemari air tanah disekitarnya. Selain limbah dari pabrik gula juag adpat dimungkinkan tercemar oleh limbah domestik yang berasal dari limbah rumah tangga di luar perumahan yang mengalir disungai belakang Perumahan Bumi Antariksa Madiun.
Dampak yang Dirasakan Masyarakat Sejauh Ini
1. Sedikit banyak masyarakat yang sering terkena penyakit diare
2. Bau yang tidak sedap yang berasal dari air tanah
3. Masayarakat resah
4. Air yang sedikIt keruH

BAB II
DASAR TEORI

PENGERTIAN
Escherichie Coli, atau disingkat E.Coli adalah :
Salah satu jenis sesies utama bakteri gram negative. Pada umumya, ditemukan oleh Theodhor Escherich ini hidup pada tinja, dan dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia, seperti diare, muntaber dan masalah pencernaan lainnya. E.Coli banyak diggunakan dalam tekhnologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai vector untuk menyisipkan gen-gen tertentu yan diinginkan untuk dikembangkan. E.Coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penggunaannya.
Klasifikasi Ilmiah :
Superdomein : Pylogenetica
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : E.Coli

Bakteri (bacterium) adalah :
Kelompok raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniseluler (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relative sederhana tenpa nucleus/inti sel, cytoskeleton, dan oeganel lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Bakteri adalah :
Yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana–mana) di tenah, air, dan sebagai simbiosis dari orgsnisme lain. Banyak pathogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5µm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memeiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak enggunakan flegela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagella kelompok lain.
Spesies atau jenis (Sp) adalah :
Suatu takson yang dipakai dalam taksonomi untuk menunjuk pada satu atau beberapa kelompok individu (populasi) yang serupa dan dapat saling membuahi satu sama lain di dalm kelompoknya (saling membagi gen) namun tidak dapat dengan anggota kelompok yang lain.
Tinja atau Fases
Adalah produk buangan saluran pencernaan hewan yang dikeluarkan melalui anus atau kloaka. Pada manusia, proses pembuangan kotaoran dapat terjadi (bargantung pada individu dan kondisi) antara sekali setiap satu atau dua hari hingga beberapa kali dalam sehari. Bau khas tinja atau fases disebabkan oleh aktivitas bakteri. Bakteri menghasilkan senyawa seperti indole, skatole, dan thiol (senyawa yang mengandung belerang), dan juga gas hidrogen sulfida. Asupan makanan berupa rempah–rempah dapat menambah bau feses atau tinja. Terdapat juga beberapa produk komersial yang dapat mengurangi bau fases atau tinja.
Rumah Sehat
1. Pengertian
Pengertian Rumah adalah tempat untuk berlindung/bernaung dari pengaruh keadaan alam sekitarnya (misanya: hujan, matahari, dan lain-lain) serta merupakan tempat untuk beristirahat setelah bertugas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan definisi Sehat adalah : keadaan yang sempurna baik fisik, mental, dan sosial bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit atau kelemahan. Sehingga dapat disimpulkan pengertian dari Rumah Sehat adalah : tempat untk berlindung/bernaung dan tempat untuk beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik pisik, rohani maupun sosial.

2. Syarat-Syarat Rumah Sehat
Bila ditinjau tentang pengertian rumah sehat tersebut maka syarat-syarat rumah sehat tidak hanya ditinjau dari segi bentuk bangunan rumah yang memenuhi kesehatn, namun perlu diperhatikan pula tentang kesegaran dan kenyamanan rumah serta lingkungan masyarakat. Syarta-syarat kesehatn rumah sehat dapat dibagi menjadi dua adalah :
Segi Psychologis
Yang dimaksudkan syarat psychologis adalah agar supay penghuninya dapat :
Privacy (kebebasan)
Tempat tinggal harus memberikan kebebasan penghuninya, sehingga dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan sesuka hati.
Securty (keamanan)
Sebuah tempat tinggal harus menjamin keamanan terhadap penghuninya dari segala faktor-faktor yang mengganggu.
Safety (perlindungan)
Sebuah tempat tinggal harus dapt memeberikan kebahagian dan kesenangan,sehinga dirnya erasa terlindung dari lingkungannya
Comfort (kebahagian dan ketenangan)
Sebuah tempat tinggal harus dapat memberikan kebahagiaan dan kesenangan, sehingga bagi penghuninya merasa nikmat, senang serta bahagia dalam mengarungi hidup sehari-hari.
Relax (ketenangan)
Denagn menempatkan rumah yang tidak terganggu dari keributan yang terjadi disekitar rumah tersebut, jelas akan memberikan ketenangan terhadap penghuninya.
Segi Pisik
Bila ditinjau diri keadaan rumah baik keadan daidalam, rumahnya sendiri maupun keadaan di lingkungan rumah tersebut, maka syarat-syarat pisik dibagi menjadi dua bagian yaitu :


Syarat Pisik External (keadaan diluar rumah)
Letak Rumah
Pengaruh Sinar Matahari
Pengaruh Angin
Pengaruh Hujan
Halaman Rumah
Syarat Pisik Internal
Konstruksi Rumah
Kamar Mandi dan Kakus
Tempat Ruang Cuci
Tempat Pembuangan Sampah
Tata Letak Ruangan/Kamar
Konstruksi Lantai dan Atap

Aspek Tekhnis untuk Pembangunan Rumah
Pemilihan lokasi
Agar rumah yang dibangun tersebut memenuhi persyaratan kesehatan, peletakan rumah harus :
Di atas tanah berpasir dan tidak lembab.
Di tempat terbuka, artinya cukup mendapat cahaya matahari.
Tanahnya tidak turn naik, sehingga memudahkan pembuatan saluran air.
Tempat yang kurang baik umtuk meletakkan bangunan rumah yaitu :
Bentuk tanahnya seemikian rupa sehingga susah mengeringkan tanah.
Berasal dari tumpukan sampah.
Kemungkinan cahaya matahari terhalang dan dekat sumber polusi.
Temoat yang dialiri oleh aliran air atau sebab-sebab lain sehingga tempat tersebut tidak dapat dibangun sesuatu bangunan denagn metode biasa.

Penetapan Luas Rumah, Jumlah dan Ukuran Ruang
Mengingat rumah tidak hanya digunakan sebagai tempat berlindung membina individu dan keluarga, tetapi juga sebagai tempat melakukan kegiatan kerja yang ringan bagi penghuninya, maka perlu adnya penetapan luas rumah, jumlah dan ukuran ruang yang disesuaikan dengan data sebagi berikaut :
Jumlah penghuni
Adat kebiasan
Hobby dan selera
Ukuran persil tanah dan dana yang tersedia
Konstruksi Rumah
Di dalam merencanakan suatu bangunan rumah, memperhatikan adanya kemungkinana-kemungkinan yang dapat menurunkkan kualitas bangunan dapat menyebabkan resiko tinggi bagi penghuni terhadap kesehatn, keamanan/kerusakan rumah, kecelakaan dan mengurangi kenyamanan. Oleh karena itu harus diperhatikan konstruksi khusus, antara lain :
Pondasi bebas termit
Rat proof dan Insect proof
Splash level
Ergonomi
Lantai
Dinding
Langit-langit (plafon)
Ventilasi
Penerangan
Pencegahan kecelakaan dan Keselamatan
Fasilitas Sanitasi
Agar penghuni rumah dapt terjamin kesehatannya maka rumah yang dibangun harus dilengkapi dengan sarana-sarana seperti yang memenuhi syarat kesehatan antara lain :

Sarana Penyediaan Air Minum
Sambungan Halaman dan Sambungan Rumah
Apabila tersedia sistem Penyadiaan Air Minum Kota atau Sistem Penyadiaan Air Minum Lingkungan, maka tiap rumah berhak mendapat sambungan rumah atau sambungan halaman.
Sumur Pantek dan Sumur Gali
Sumur Pantek
Sumur Pantek harus dibuat dengan persyaratan sebagai berikut :
Sekeliling sumur harus terbuat dari lantai rapat air selebar minimum 1,2 m.
Pipa selubung sumur harus dibuat dari bahan rapat air sampai ke dalam minimum 2 m dari permukaan lantai.
Ditempatkan pada jarak minimum 10 m dari tangki septik dan bidang resapnya. Jarak 10 m tersebut masih tergantung pada sifat tanah.
Sumur Gali
Sumur Gali harus dibuat dengan persyaratan sebagai berikut :
Sekeliling sumur harus dibuat lantai kedap air selebar 1,2 m dari dinding sumur.
Dinding sumur harus dibuat dari konstruksi yang aman, kuat dan rapat air ke atas 80 cm dan kebawah minimum 2 m dari muka lantai.
Lubang sumur harus dilengkapi dengan tutup yang dapat dibuka dari nahan yang kuat dan tahan lama.
Sumur gali harus ditempatkan pada jarak minimum 10 m dari tangki septik dan bidang resapnya jarak 10 m tersebut masih tergantung pada sifat tanah.

Pembuangan Air Limbah
Sambungan ke sistim yang tersedia
Apabila tersedia Sistim Pembuangan Air Limbah Kota atau Sistim air Limbah Lingkungan, maka setiap rumah berhak mendapatkan sambungan.
Tangki Septik
Syarat tangki septik adalah sebagai berikut :
Luas halaman cukup untuk bidang resapan.
Jarak tangki septik dan bidang peresapannya harus minimum 10 m dari sumur, pantek atau sumur gali.
Kondisi air tanah sedemikian sehingga bidang resapan harus bisa bekerja secara baik.
Volume tangki septik minimum 1,5 m3.
Tangki air dalam tangki minimum 1 m.
Tangi septik harus dibuat dari bahan rapat air.
Tutup tangki septik harus dilengkapi dengan lubang penghawaan dan lubang pemeriksa, lubang pemeriksa harus berdiameter 45 cm. Kalau berbentuk persegi ukuran lubang pemeriksa adalah 45 x 45 cm2.
Pipa masuk harus terletak pada ketinggian kira-kira 2,5 cm lebih tinggi dari pipa ke luar.
Bidang resapan
Bidang resapan harus dibuat sesuai denagn daya resap tanah. Luasa bidang resapan minimum 12 m2.
Luas bidang resapan yang disyaratkan untuk pembuangan air kotor 1.00 liter/hari.
Pada bidang resapan, minimum harus dibuat 2 jalur galian untuk pipa resapan. Panjang total lubang galian minimum 20 m dalam keadaan tanh normal. Lebar galian minimum 60 cm, dalam galian minimum adalah 45 cm. Jarak sumbu jalur galian minimum 1,5 m. di bawah pupa resapan harus diberi lapisan dari bahan yang kasar (diameter 1,5-5 cm) setebal 5 cm dan di atas pipa resapan ditimbun dengan bahan yang sama minimum 5 cm.
Kakus
Untuk tiap rumah harus disediakan kakus sesuai dengan Pedoman Plumbing indonesia 1974.
Pembuangan Ari Hujan
Sambungan kesistem yang tersedia
Talang atap
Pembuangan Sampah
Kelengkapan
Penampungan Sampah
Cara Penempatan

AIR BERSIH
Sumber – sumber air :
1. Air Laut
Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalamair laut 3%. Dengan keadaan ini; maka air laut tak memenuhi syarat untuk air minum.
2. Air atmosfir, air meterilogik.
Dalam keadan murni, sangat bersih, karena dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri/debu dan lain sebagainya. Maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran.
Selain itu air hujan memiliki sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi ( karatan ). Juga air hujan ini memiliki sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.
3. Air permukaan
Adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air mermukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengaliran, misalnya oleh Lumpur, batrang-batang kayu, daun-daun kotoran industri kota dan sebagainya.
Bebrapa pengotoran ini, untuk masing-masing air permukaan akan akan berbeda-beda, tergantung pada daerah pengaliran air permukaan ini. Jenis pengotoranya adalah merupakan kotoran fisika, kimia dan bacteriologie.
Setelah mengalami suatu pengotoran, pada suatu saat air permukaan itu akan mengalami proses pembersihan sendiri yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Uadara yang mengandung Oksigen atau gas O2 akan membantu mengalami proses pembusukan yang terjadi pada air permukaan yang telah mengalami pengotoran, karena selama dalam perjalanan, O2 akan meresap ke dalam air permukaan.
4. Air tanah
Terbagi atas :
a. Air tanah dangkal
Terjadi karena daya peresapan air dari permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan bersih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia ( garam-garam yang terlarut ) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapis tanah disini berfungsi sebagai saringan. Di samping penyaring, pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama pada muka air yang dekat denga muka tanah, setelah menemui lapisan rapat air, air akan terkumpul merupakan air dangkal dimana air tanah inidimanfaatkan untuk sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal.
Hal-hal yang perlu diketahui dalam pembuatan sumur dangkal ini adalah:
1) Sumur harus diberi tembok rapat air 3,00 m dari muka tanah,agar pengotoran oleh air permukaan dapat dihindarkan.
2) Sekeliling sumur harus diberi lantai rapat air selebar 1 – 1,5 m untuk mencegah terjadinya pengotoran dari luar.
3) Pada lantai ( sekelilingnya ) harus diberi saluran pembuangan air kotor, agar air kotor dapat tersalurkan dan tidak akan mengotori sumur ini.
4) Pengambilan air sebaiknya dengan pipa kemudian air dipompa ke luar.
5) Pada bibir sumur, hendaknya diberi tembok pengaman setinggi 1 m.
Air tanah dangkal ini dapat pada kedalaman 15,00 m. sebagai air minum, air tanah dangkal ini ditinjau dari segi kualitas agak baik. Kuantitas kurang cukup dan tergantung pada musim.
b. Air tanah dalam
Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman ( biasanya antara 100 – 300 m )akan didapatkan suatu lapis air.
Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur ke luar dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artetis. jika air tak dapat ke luar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam ini.
Kualitas dari air tanah dalam pada umumnya lebih baik dari air dangkal, karena penyaringanya lebih sempurna dan bebas dari bakteri.
Susunan unsur-unsur kimia tergantung pada lapis-lapis tanah yang dilalui. Jika melalui tanah kapur, maka air itu akan menjadi sadah, karena karena mengandung Ca (HCO3)2 dan Mg (HCO3)2. jika melalui batuan granit ,mak air itu lunak dan agresif karena mengandung gas CO2 dan Mn (HCO3). Untuk mengurangi kadar Fe yang menyebabkan korosi harus diadakan pengilahan dengan jalan aerasi yaitu memberikan kontak dengan udara sebanyak-banyaknya agar Fe (OH3) dan (OH4) mengendap dan kemidian disaring. Kualitas pada air tanah pada umumnya mencukupi (tergantung pada lapisan keadaan tanah) dan sedikit pengaruh oleh perubahaan musim.

5. SYARAT AIR MINUM
Dari segi kualitas air minum harus memenuhi:
a. Syarat fisik :
- air tidak boleh berwarna
- air tidak boleh berasa
- air tidak boleh berbau
- suhu air hendaknya di bawah sela udara ( sejuk 25oC )
- air harus jernih
b. Syarat kimia:
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan.
c. Syarat bakteriologik:
Air minum tidak boleh mengandung bakteri penyakit ( patogen ) sama sekali dan tak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan coli melebihi batas-batas yang telah ditentukan yaitu 1 coli/100 ml air.bakteri golongan coli ini berasal dari usus besar ( faeces ) dan tanah. Bakteri patogen yang mungkin ada dalam air antara lain adalah:
- bakteri typhsum
- vibrio colerae
- bakteri dysentriae
- entamoeba hystolotica
- bakteri enteritis ( penyakit perut )
Air yang mengandung golongan coli dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia. Dengan demikian dalam pemeriksaan bakteriologik tidak langsung diperiksa apakah air itu mengandung bakteri patogen, tetapi diperiksa dengan indicator golongan coli.






























BAB III
ANALISIS JALUR

Jalur Pemajanan Lengkap
Jalur peemajanan lengkap adalah suatu proses dimana seseorang terpajan oleh pencemar yang mencakup semua elemen yang menghubungkan suatu sumber pencemar dengan populasi terpapar. Jalur pemajanan lengkap disini mencakup 4 simpul yaitu :
a. Simpul A
Simpul A merupakan sumber emisi suatu sumber pencemar atau asal pencemaran yang melepas pencemara ke media lingkungan.
Sumber pencemar disini adalah limbah cair domestic khususnya tinja. Tinja tersebut mengandung bahan – bahan pencemar terutama mikrobiologi yaitu bakteri E-Coli dan bakteri – bakteri pathogen lain yang dapt mencemari air tanah yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada manusia.

b. Simpul B
Simpul B mengacu pada media lingkungan yang menjadi media pemajanan atau yang menerima pencemaran. Lingkungan disini yaitu tanah dan air tanah. ( Khususnya air tanah dangkal ).
a) Lingkungan Tanah
Tinja dari buangan atau ekskresi manusia harus ditangani dengan baik dan sehat. Sebab apabila tidak ditangani dengan baik dan sehat dapat mengakibatkan pencemaran tanah. Tanah yang sudah tercemar akan menimbulkan dampak negative bagi manusia karena dapat menjadi tempat berkembangbiaknya cacing dan bakteri – bakteri penyebab penyakit.
b) Lingkungan Air
Lingkungan air khususnya air tanah dangkal juga dapat tercemar tinja jika terkena air hujan maka bakteri yang terkandung dalam tinja yang ada pada tanah tersebut akan ikut mengalir dan meresap kedalam tanah dan masuk kedalam badan air tanah sehingga mencemari air tanah. Bakteri – bakteri tersebut merupakan bakteri pathogen yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Salah satu indicator bakteri pathogen adalah adanya bakteri E-Coli.
Selain tercemar akibat meresapnay air hujan yang membawa air bakteri tersebut, pencemaran air tanah juga dapat terjadi akibat meresapnya air dalam septic tank yang mengandung bakteri – bakteri pathogen tersebut, kemudian masuk dan mencemari air tanah.

c. Simpul C
Simpul C disini yaitu menerima pemaparan ( yang terpapar ) adalah manusia. Manusia biasa terpapar apabila menggunakan air tanah yang telah tercemar untuk memenuhi kebutuhan air bersih dalam keperluan sehari – hari tanpa adanay pengolahan dalam hal ini bias direbus sampai mendidih ( suhu 100º C ). Manusia yang dapat terkena resiko terpapar adalah masyarakat Perumahan Bumi Antariksa yang masih menggunakan air tanah yang sudah tercemar oleh tinja.

d. Simpul D
Simpul D mengacu pada Dampak Kesehatan. Dampak Kesehatan yang timbul akibat pemaparan secara terus menerus ( terakumulasi dalam tubuh ). Dampak kesehatn yang dapat ditimbulkan dari pencemaran air tanah oleh tinja yaitu penyakit saluran pencernaan. Namun gangguan atau dampak tersebut tidak langsung dirasakan atau membutuhkan waktu yang relativ.

Jalur Pemajanan Potensial
Jalur pemajanan potensial mengacu pada titik – titik yang berpotensi menimbulkan dampak atau efek. Dalam hal ini dapat dimungkinkan adanya pemajanan langsung dari sumber pencemar kepada manusia. Salah satunya yaitu kebiasaan seseorang yang tidak mencuci tangannya dengan sabun setelah buang air besar. Sehingga apabila tangan tadi menyentuh makanan dan dimakan akan terjadi pemajanan langsung kepada orang yang makan tadi. Selain itu, kebiasaan buang air besar di permukaan tanah yang mana dimungkinkan bakteri E-Coli dan bakteri pathogen lain dalam tinja tadi terbawa oleh lalat yang hinggap di tinja dan hinggap pada makanan. Maka makanan yang dihinggapai lalat tadi sudah tercemar oleh bakteri – bakteri tadi dan apabila makanan tadi di makan oleh manusia maka akan terjadi pemajanan terhadap manusia tersebut. Selain itu, minum air mentah baik disengaj maupun tidak disengaja juga memberikan peluang addanya pemajananpotensial langsung.
Bilamana tidak ada upaya pengurangan pemanfaatan air tanah yang tercemar oleh bakteri E-Coli maka daerah ini akan semakin luas pencemaran air tanah yan disebabkan oleh bakteri E-Coli. Selain itu bilamana tidak ada upaya pengendalian limbah cair domestic yang bersifat komunal maka proses pencemaran air tanah akan tetap berlangsung dan semakin potensial menjadi sumber penularan penyakit yang berhubungan dengan air tanah.

















BAB IV
PEMBAHASAN

Evaluasi Toksikologi
Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel air tanah yang diambil di Perumahan Bimi Antariksa Madiun diperoleh hasil bahwa air tanah di daerah tersebut sedikt telah tercemar khususnya bakteri Escheridhia Coli ( E-coli ). Dari empat sampel yang diambil diperoleh hasil 11 koloni/100 ml. Sampel tersebut diambil dari 4 rumah yang berbeda, rata – rata 4 rumah tersebut mendapatkan hasil 11 koloni/100 ml.

Bahaya yang Ditimbulkan Bakteri E-Coli
Escheridhia Coli ( E-coli ) adalah kuman yang banyak ditemukan didalam usus besar sebagai flora normal. Sifatnya misalnya diare pada anak dan teravelens diarhes, seprti juga kemampuannya menimbulkan infeksi saluran kencing yang merupakan infeksi terbanyak ( 80% ), gastroenteritis dan meningitis pada bayi, peritonitis, infeksi luka, kolesis titis, syok bakteremia karena masuknya organisme ke dalam darah dari uretra ke tetrisasi atau sistoskopi atau dari darah sepsis pada abdomen atau pelvis. Untuk isolasi dan identifikasi kuman E-Coli dari bahan pemeriksaan klinik dipakai metode dan media sesuai dengan metode untuk kuman bahkan kuman enteric lain. Deteksi sebagian besar starin E-Coli pathogen memerlukan metode khusus untuk mengidentifikasi toksin yang dihasilkan.
Kuman E-Coli yang diisolasi dari infeksi di dalam masyarakat biasanya sensitive terhadap obat – obat anti mikroba yang digunakan untuk organisme gram negative. Meskipun terdapat juga strain – strain resisten, terutama pada pasien dengan riwayat pengobatan antibiotika sebelumnya. Pada pasien – pasien penyakit diare, perlu dijaga keseimbangan cairan tubuh dan elektrolitnya.



Bahaya Fisik dan Bahaya Lain
Air yang sudah tercemar baik secara bakteriologis maupun kimia dapat menimbulakn dampak negatif. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan yaitu adanya gangguan sistim organ tubuh khususnya organ tubuh ginjal. Ganggua ini timbula karena banyaknya kadra kapur dalam air dan terkonsumsi oleh manusia sehingga dapat menyebabkan penyakit ginjal. Selain itu, bahaya lain yang ditimbulkan adlah akibat pencemaran bakteri E.Coli dan bakteri patogen lainnya yang terdapat dalam air. Bahaya yang ditimbulkan yaitu infeksi organ tubuh terutama saluran pencemaran yang menimbulkan penyakit – penyakit saluran pencernaan yaitu diare, dysentry dan lain – lain.

Evaluasi Data Kesehatan
Menurut data kesehatan yang diperoleh dari Puskesmas di Perumahan Bumi Antariksa yang menggunakan air tanah atau sumur pompa tangan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, dapat diketahui belum ada kasus serius mengenai gangguan kesehatan yang berarti bagi mereka. Tetapi dapat dimungkinkan efek kesehatan yang bersumber dari pencemaran air tanah dapat muncul dalam kurun waktu yang tertentu. Hal ini dikarenakan aktivitas masyarakat yang menggunakan air tanah sebagai air minum dan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Evaluasi Data Kepedulian Masyarakat
Walaupun belum ada dampak kesehatan yang serius yang dirasakan masyarakat di Perumahan Bumi Antariksa Madiun, sekarang ini masyarakat sudah banyak memilih menggunakan air PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari khususnya memasak dan mencuci perabot rumah tangga. Untuk minum masyarakat memilih menggunakan air mineral dalam kemasan, sedangkan untuk mandi, menyiram tanaman, mencuci baju dan mencuci kendaraan pribadi mereka masih menggunakan air pompa tanagn atau iar tanah, dengan alasan karena lebih ekonomis.
Namun demikian masih banyak juga masyarakat yang memilih tetap menggunakan air tanah atau sumur pompa tangan dengan alasan karena lebih ekonomis dibanding dengan menggunakan jasa air dari PDAM. Mereka beranggapan bahwa selama ini mereka menggunakan air tanah tidak mengalami gangguan – gangguan kesehatan yang serius, pdahal hal ini jika terus menerus dilakukan maka akan terus berdampak pada kesehatan tubuh, selain itu tidak pas dari segi estetika.

Pengendalian Mutu
Air tanah dari sumur pompa tangan yang telah terkontaminasi oleh bakteri E.Coli dan bakteri patogen lainnya sehingga dalam menggunakan air untuk minum sebaiknya dimasak terlebih dahulu ( mendidih dengan pemansan 100º C ). Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bakteri – bakteri yang terkandung dalam air mati, sehingga bila dikonsumsi tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatn manusia. Sedangkan warga yang menggunakan air PDAM sebaiknya dimasak sampai mendidih dan diendapkan dahulu kemudian disaring sehingga dapat mengurangi kadar kapur dalam air.















BAB V
REKOMENDASI

1. Untuk mengatasi pencemaran air tanah oleh tinja, sebaiknya dibuat rencana pembangunan IPAL Komunal untuk menampung dan mengolah tinja ari seluruh rumah di Perumahan Bumi Antariksa.
2. Hendaknya diadakan perbaikan sarana antara lain : saluran air buangan, septic tank maupun sumur pompa dengan cara memberikan casing pada sumur pompa yang digunakan, membuat permukaan saluran air kotor dan septic tank dari bahan yang kedap air.
3. Sebaiknya masyarakat apabila ingin mengkonsumsi air tanah maka harus direbus dahulu sampai mendidih agar bakteri dalam air tersebut dapat mati.
4. Pengendapan untuk mengurangi kapur pada air tanah yang telah dimasak.























LAMPIRAN